Minggu, 15 Januari 2012

Teori-teori konseling

1. Client Center Counseling
    Pada Client center counseling, yang berperan aktif adalah konselee mulai dari permasalahan yang diungkapkan,waktunya dan lain-lain. fokus pada masalah yang dialami oleh konselee, dalam hal ini konselor tidak memberikan jawaban atau nasehat sehubungan dengan pemecahan masalah yang dihadapi oleh konselee, tetapi konselee sendirilah yang dituntut untuk memahami masalahnya sendiri dan mencari solusi sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi

2. Konseling Behaviouristik
    Pada konseling tipe ini tujuannya adalah merubah perilaku klien atau konselee. misalnya dalam hal ini klien sering bolos disekolah sehingga ia tidak bisa ujian, orang tuanya tidak tau akan hal ini, sehingga uang pembayaran sekolah terus dilakukan oleh orang tuanya. Jadi konselor berbicara dengan klien atau konselee untuk memperlihatkan bahwa perilaku yang ia lakukan itu tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga kepada orang tuanya. disini juga bisa dipadukan dengan pemberian role play, misalnya ia berperan sebagai orang tua dan yang lain berperan sebagai dirinya. agar ia memahaminya, hal ini dilakukan seperti apa yang ia lakukan, ketika ia tahu itu salah, maka akan memungkinkan untuk terjadi perubahan perilaku

3. Konseling Rational-Emotive
     Konseling tipe ini tujuannya adalah untuk menghilangkan pemikiran-pemikiran yang irasional atau tidak masuk akal. misalnya ia menganggap bahwa semua orang harus menyukai dirinya tanpa terkecuali, jadi ketika ia mengetahui bahwa ada orang yang tidak menyukainya ia merasa depresi. Peran konselor dalam hal ini meyakinkan bahwa menjadi seseorang yang disukai atau tidak disukai itu merupakan hal yang wajar, karena setiap orang mempunyai pandangan akan diri kita itu berbeda-beda, sehingga menimbulkan kesimpulan yang berbeda pula akan diri kita. Tapi dalam Konseling ini, untuk merubah pemikiran sso membutuhkan waktu yang lebih lama, misalnya melakukannya dalam 5 kali sesi konseling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar